Transplantasi jantung adalah operasi untuk mengangkat jantung yang rusak atau berpenyakit dan menggantinya dengan donor jantung yang sehat.
Mengutip dari donatelife.com, transplantasi jantung dilakukan ketika tidak ada perawatan lain yang tersedia untuk seseorang yang mengalami gagal jantung.
“gagal jantung” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jantung yang tidak dapat mengimbangi beban kerjanya.
Baca : Mengenal Transplantasi Jantung dan 5 Pasien yang Berhak Mendapatkannya Gagal jantung pada orang dewasa dapat disebabkan oleh penyakit arteri koroner (CAD), melemahnya otot jantung (kardiomiopati), penyakit katup jantung, masalah yang muncul saat lahir (cacat jantung bawaan), atau kegagalan transplantasi sebelumnya.
Pada anak-anak, gagal jantung paling sering disebabkan oleh kelainan jantung bawaan atau kardiomiopati.
Dilansir dari medilineplus.gov, syarat donor jantung yang baik adalah jantung harus didonorkan oleh seseorang yang syaraf otaknya tidak berfungsi (mati) tetapi masih berdenyut (hidup).
Donor jantung harus dalam kondisi normal tanpa penyakit dan harus dicocokkan semirip mungkin dengan jenis darah atau jaringan tubuh pasien untuk mengurangi kemungkinan penolakan tubuh pasien.
Hampir 3.500 prosedur transplantasi jantung dilakukan di seluruh dunia.
Lebih dari separuhnya berlangsung di Amerika Serikat.
Adapun jangka waktu hidup pasien setelah menerima transplantasi rata-rata 15 tahun.
Mengutip dari primayahospital.com, ada beberapa prosedur transplantasi jantung.
Sebelum melakukan transplantasi jantung biasanya pasien akan di anestesi terlebih dahulu agar tidak sadar selama proses bedah, Dokter bedah lalu membuat sayatan di dada pasien dan menyiapkan mesin jantung-paru yang berfungsi menggantikan peran jantung dan paru-paru selama prosedur berlangsung.
Jantung pasien lantas diangkat dan dokter memasukkan jantung dari donor, kemudian menyambungkannya dengan pembuluh darah dengan cara dijahit.
Setelah jantung terpasang dan terhubung dengan pembuluh darah, dokter menutup luka bekas sayatan.
Meskipun demikian transplantasi jantung sangatlah berisiko untuk dilakukan, seperti munculnya infeksi dan pendarahan akibat efek samping anestesi, bahkan ketidakcocokan organ dapat menimbulkan kematian.
MELINDA KUSUMA NINGRUM Baca : Tim Dokter AS Berhasil Transplantasi Jantung Babi ke Manusia